Wednesday, July 24, 2013

Foto Jagdgeschwader 52 (JG 52)

 Dua orang teknisi dari I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) sedang bekerja memperbaiki mesin piston dari pesawat pemburu Messerschmitt Bf 109G-6 milik unit mereka, di sebuah tempat di Front Timur yang tidak diketahui. Perawatan secara rutin sangat vital bagi keberlangsungan unit-unit udara Luftwaffe, karena dapat memampukan sebanyak mungkin pesawat yang operasional demi melawan kekuatan udara Rusia yang terus bertambah dari waktu ke waktu


 
Leutnant Adolf Dickfeld (Flugzeugführer 7./JG 52) memperhatikan saat seorang perwira menyematkan medali bergengsi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes ke leher Feldwebel Edmund "Paule" Roßmann (Flugzeugführer 7./JG 52). Dickfeld dan Roßmann sama-sama dianugerahi Ritterkreuz tanggal 19 Maret 1942. Keduanya juga berasal dari unit yang sama, 7.Staffel / Jagdgeschwader 52 (JG 52). Dickfeld mendapatkan Ritterkreuz setelah mencatat 47 kemenangan udara (dengan skor akhir 136), sementara Roßmann setelah mencatat 49 kemenangan udara (dengan skor akhir 93)


 Upacara penganugerahan medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes untuk dua orang pilot berprestasi Luftwaffe dari 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52), yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juli 1942 di Belyj-Kolodes (Ukraina), yang terletak di dekat Kharkov. Kedua pilot tersebut berdiri menghadap kamera di sebelah kanan, dan mendengarkan dengan serius saat General der Flieger Curt Pflugbeil (Kommandierender General IV. Fliegerkorps) sedang berpidato. Mereka adalah, dari kiri ke kanan: Feldwebel Alfred Grislawski dan Feldwebel Karl Steffen. Grislawski mendapatkan Ritterkreuz setelah mencatatkan 43 kemenangan udara terkonfirmasi, sementara Steffen setelah 44 kemenangan. Berdiri membelakangi kamera sambil membawa tas di belakang Pflugbeil adalah Oberleutnant der Reserve Hermann Graf (Staffelkapitän 9./JG 52), yang juga merupakan jagoan udara terkemuka Luftwaffe. Kepemimpinan Graf sebagai seorang Staffelkapitän begitu menonjol, sehingga beberapa orang anakbuahnya kemudian mengikuti jejaknya sebagai jagoan udara dan Ritterkreuzträger (peraih Ritterkreuz). Selain dari Grislawski (total 133 kemenangan) dan Steffen (59 kemenangan), juga terdapat Ernst Süss (68 kemenangan), Leopold Steinbatz (99 kemenangan), dan Heinrich Füllgrabe (67 kemenangan). BTW, di latar belakang terlihat pesawat-pesawat transport dari jenis Junkers Ju 52 "Tante Ju" dan Fieseler Fi 156 "Storch"


Pilot-pilot Luftwaffe berkeliling di sekitar musuh mereka dari Angkatan Udara Soviet, Mayor Yakov Ivanovich Antonov (Komandan Resimen Pemburu Udara ke-84), yang baru saja ditangkap, 25 Agustus 1942. Di hari itu, pilot pemburu Antonov dan anakbuahnya ditugaskan untuk melindungi satuan bomber Rusia yang sedang melakukan misi pengeboman di lapangan udara dekat Mozdok yang dikuasai oleh Jerman. Saat pesawat-pesawat pemburu Luftwaffe kemudian datang untuk menghadapi para penyerbu tersebut, pesawat Polikarpov I-153 yang dipiloti oleh Antonov ditembak jatuh dalam sebuah dogfight melawan jagoan udara dari Jagdgeschwader 52, Günther Rall (peraih total 275 kills). Antonov berhasil bail-out dari pesawatnya dan mendarat dengan selamat menggunakan parasut di sebuah kebun bunga matahari. Tak lama datang prajurit-prajurit Jerman yang kemudian menawannya. Foto ini sendiri diambil beberapa saat setelahnya, saat Antonov - yang telah mendapat perawatan untuk lukanya - diinterogasi oleh Oberleutnant Adolf Dickfeld (kedua dari kiri, Adjutant III.Gruppe / Jagdgeschwader 52), yang juga adalah seorang jagoan udara dengan 136 kills. Sementara itu, yang sibuk memeriksa buku identitas si pilot Soviet di sebelahnya adalah Komandan Jagdgeschwader 52, Major Gordon Gollob. BTW, sang tawanan pilot Rusia sendiri adalah seorang pilot jagoan peraih medali militer tertinggi yang bisa diberikan oleh negaranya, "Hero of the Soviet Union". Dalam foto ini kita bisa melihat medali tersebut terpasang di atas saku bajunya dan terletak paling kiri, yang diikuti oleh Order of Lenin dan Order of the red Banner. Berdasarkan buku memoar dari Günther Rall, Antonov diperlakukan dengan sangat baiknya oleh pihak Jerman, dan bahkan diperbolehkan berkeliling sekitar pangkalan udara Luftwaffe tanpa pengawalan ketat! Antonov kemudian berhasil melarikan diri dan selamat sampai dengan perang usai, walaupun saat penangkapannya pihak Soviet telah mengumumkan bahwa sang pilot hilang dalam pertempuran



"Wie spricht Rata?" (bagaimana cara Rata ngomong?). Jagoan Luftwaffe Günther Rall (memakai jaket bulu), bersama dengan enam orang pilot skuadronnya dari 8.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52), sedang bermain-main dengan anjing yang menjadi maskot unit mereka - yang bernama "Rata" - di sela-sela istirahat singkat antara feindflug (misi udara) pertama dan kedua di hari itu. Foto ini diambil di bulan Maret 1943 oleh Kriegsberichter Reissmüller. Depan dari kiri ke kanan: Unteroffizier Manfred Lotzmann (15 Abschüsse - kemenangan udara), Unteroffizier Werner Höhenberg (33 Abschüsse), dan Leutnant Hans Funcke (19 Abschüsse). Belakang : Hauptmann Günther Rall (275 Abschüsse), Leutnant Hans Martin Markoff (15 Abschüsse), Feldwebel Karl-Friedrich Schumacher (56 Abschüsse), dan Oberleutnant Gerhard Luety (38 Abschüsse). Günther Rall sendiri adalah pilot pemburu tersukses ketiga dalam sejarah. Dia mencatatkan 275 kemenangan udara terkonfirmasi dalam kancah Perang Dunia II, dimana 241 diantaranya diraih di Front Timur melawan pilot-pilot Uni Soviet. Dalam karir militernya, Rall ikut serta dalam 621 misi tempur; ditembak jatuh delapan kali, dan terluka sebanyak tiga kali. Dia ikut berpartisipasi dalam penyerbuan ke Prancis (1940), Pertempuran Britania (1940), Kampanye Balkan (1941), Pertempuran Kreta (1941), dan Operasi Barbarossa (1941). Rall memulai perang dengan pangkat Leutnant (Letnan Dua), dan mengakhirinya sebagai Major (Mayor) dan Komandan JG 300. Dia meraih semua kemenangannya dengan menggunakan pesawat Messerschmitt Bf 109


 Para perwira dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) - yang juga merupakan jago-jago udara terkemuka Luftwaffe - ngadu huntu di wilayah Semenanjung Krimea, musim gugur 1943. Dari kiri ke kanan: Leutnant Heinrich Sturm (Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe. 158 kemenangan udara), Hauptmann Gerhard Barkhorn (Gruppenkommandeur II. Gruppe. 301 kemenangan udara), dan Oberleutnant Wilhelm Batz (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe. 237 kemenangan udara). Di belakang mereka bertengger sebuah pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 dari 5./JG 52


 Para perwira dari II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) - yang juga merupakan jago-jago udara terkemuka Luftwaffe - berfoto bersama di wilayah Semenanjung Krimea, musim gugur 1943. Dari kiri ke kanan: Leutnant Heinrich Sturm (Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe. 158 kemenangan udara), Hauptmann Gerhard Barkhorn (Gruppenkommandeur II. Gruppe. 301 kemenangan udara), Oberleutnant Wilhelm Batz (Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe. 237 kemenangan udara), dan Leutnant Otto Fönnekold (Flugzeugführer di 5.Staffel / II.Gruppe. 136 kemenangan udara)


Major Gerhard Barkhorn (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52) disambut dengan karangan bunga di landasan udara Bagerovo (Ukraina) sekeluarnya dari pesawat Messerschmitt Bf 109 G-6 saat baru kembali dari misi tempur (feindflug) yang ke-1000, 23 Januari 1944. Dia tercatat dalam sejarah sebagai pilot pemburu pertama yang mencapai jumlah misi setinggi itu! Pita di karangan bunga tersebut berisi daftar negara-negara yang pernah "disinggahi" Barkhorn sepanjang karir militernya sebagai pilot pemburu dari sejak bergabung dengan II./JG 52 bulan Agustus 1940. Dari kiri bawah: Denmark, Belgia, Uni Soviet, Prancis, Inggris, dan Belanda. Pada saat perang berakhir Barkhorn telah berpartisipasi dalam 1.104 feindflug!


 Dari kiri ke kanan: Oberstleutnant Dietrich "Dieter" Hrabak (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 52), kepala tidak dikenal yang cuman numpang nyengir, dan Hauptmann Wilhelm "Willi" Batz (Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 52). Hrabak menjadi Kommodore JG 52 periode 1 November 1942 s/d 30 September 1944 yang menjadi masa keemasan skuadron Luftwaffe tersebut. Di bawah kepemimpinan Hrabak, JG 52 menjelma menjadi unit pemburu dengan prestasi tertinggi di seantero Luftwaffe dengan lebih dari 10.000 kemenangan udara terkonfirmasi! Selain itu, tiga peringkat teratas pilot Jerman dengan skor tertinggi dalam sejarah berasal dari JG 52: Erich Hartmann (352 kills), Gerhard Barkhorn (301 kills) dan Günther Rall (275 kills). Hrabak sendiri berada pada urutan ke-63 dengan 125 kills, sementara Batz bertengger di urutan ke-6 dengan 237 kills. Foto diambil pada musim semi/panas tahun 1944


Geschwaderkommodore Oberstleutnant Dietrich "Dieter" Hrabak (kiri) ngobrol bersama dengan para "Luftwaffe-Experten" anakbuahnya dari III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52). Dari kiri ke kanan: Oberleutnant Erich "Bubi" Hartmann (Staffelkapitän 9.Staffel / III.Gruppe), Leutnant Karl Gratz (Flugzeugführer di 8.Staffel / III.Gruppe), Oberleutnant Friedrich "Fritz" Obleser (Staffelkapitän 8.Staffel / III.Gruppe), dan Hauptmann Wilhelm "Willi" Batz (Gruppenkommandeur III.Gruppe). Foto kemungkinan besar diambil di musim semi/panas tahun 1944


Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz) Oberfeldwebel Wilhelm "Willi" Freuwörth dari Jagdgeschwader 52 (JG 52) membagi pengalamannya pada para bocah dari seksi udara organisasi Hitlerjugend (Pemuda Hitler) di Rossitten, Prusia Timur, tanggal 16 Juli 1944. Di lengannya terpasang ärmelband "Jagdgeschwader Schlageter", julukan dari Jagdgeschwader 26 (JG 26) yang merupakan unit pertama Freuwörth. Dia sendiri dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes pada tanggal 5 Januari 1943 sebagai Feldwebel dan Flugzeugführer di 2.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 setelah meraih 53 kemenangan udara terkonfirmasi (total kemenangannya sampai dengan perang berakhir adalah 58 buah). Foto ini diambil oleh Kriegsberichter Engel


"11 Männer 1676 Luftsiege" (11 Orang 1676 Kemenangan Udara): cuplikan dari sebuah artikel koran yang terbit di akhir tahun 1944 tentang para jagoan udara Jagdgeschwader 52 (JG 52). Mereka adalah sebagai berikut: Oberstleutnant Dietrich "Dieter" Hrabak (Geschwaderkommodore Jagdgeschwader 52 dengan 126 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 21 October 1940 dan Eichenlaub tanggal 25 November 1943), Oberleutnant Erich "Bubi" Hartmann (Staffelkapitän 7. Staffel dengan 303 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 29 Oktober 1943, Eichenlaub tanggal 2 Maret 1944, Schwerter tanggal 2 Juli 1944, dan Brillanten tanggal 25 Agustus 1944), Major Gerhard "Gerd" Barkhorn (Gruppenkommandeur II. Gruppe dengan 273 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 23 Agustus 1942, Eichenlaub tanggal 11 Maret 1943, dan Schwerter tanggal 2 Maret 1944), Hauptmann Wilhelm "Willi" Batz (Gruppenkommandeur III. Gruppe dengan 208 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 26 Maret 1944, Eichenlaub tanggal 20 Juli 1944, dan Schwerter tanggal 21 April 1945), Oberleutnant Otto Vönnekold/Fönnekold (Staffelkapitän 5. Staffel dengan 134 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 26 Maret 1944), Leutnant Franz Schall (Staffelkapitän 3. Staffel dengan 117 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 10 Oktober 1944), Leutnant Karl "Charlie" Gratz (Stab Jagdgeschwader 52 dengan 116 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 1 Juli 1942), Hauptmann Adolf Borchers (Gruppenkommandeur I. Gruppe dengan 118 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 22 November 1943), Oberleutnant Friedrich "Fritz" Obleser (Staffelkapitän 8. Staffel dengan 116 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 23 Maret 1944), Leutnant Hans-Joachim Birkner (Staffelkapitän 9. Staffel dengan 101 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 27 Juli 1944), serta Leutnant Anton "Toni" Resch (Flugzeugführer di 3. Staffel dengan 64 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 7 April 1945)


 Hauptmann Erich Hartmann (Staffelführer 7.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52) dan Major Gerhard Barkhorn (Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52) di Hungaria awal tahun 1945. Hartmann menggantikan untuk sementara posisi Barkhorn sebagai Komandan II. Gruppe tanggal 16 Januari 1945 sebelum ditempati oleh Major Wilhelm Batz (1 Februari 1945). Hartmann dan Barkhorn sendiri menduduki posisi pertama dan kedua sebagai pilot pemburu terbaik sepanjang sejarah dalam hal jumlah pesawat yang dihancurkan. Hartmann menembak jatuh 352 (#1) sementara Barkhorn 301 (#2)!


Enam orang Ritterkreuzträger (peraih medali Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes) dan mantan jagoan udara Luftwaffe dalam Perang Dunia II dari Jagdgeschwader 52 (JG 52), berkumpul di depan hanggar pesawat terbang di Ebern, Altenstein (Jerman), tahun 2002. Dari kiri ke kanan: Günther Rall (275 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 3 September 1942, Eichenlaub tanggal 26 October 1942, dan Schwerter tanggal 12 September 1943), Friedrich "Fritz" Obleser (120 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 23 Maret 1944), Peter "Bonifaz" Düttmann (152 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 9 Juni 1944), Viktor Petermann (64 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 29 Februari 1944), Walter Wolfrum (137 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 27 Juli 1944), serta Heinz "Esau" Ewald (84 kemenangan. Ritterkreuz tanggal 20 April 1945)


-----------------------------------------------------------------------------------

 PERAIH SCHWERTER

Major Gerhard Barkhorn (20 Maret 1919 - 11 Januari 1983) adalah jagoan udara Luftwaffe yang tercatat telah menembak jatuh 301 pesawat musuh dalam 1.104 misi tempur! Dengan skor setinggi itu, Barkhorn menduduki urutan ke-2 pilot dengan pencapaian terbesar dalam sejarah di bawah Erich Hartmann dengan 352 kemenangan udara. Uniknya, Barkhorn dan Hartmann adalah sahabat dekat yang bertugas di unit yang sama (JG 52)! Barkhorn juga merasakan ditembak jatuh sebanyak 9 kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / Fliegerführer Süd / Luftflotte 4 setelah meraih kemenangan udara ke-59, Eichenlaub #175 tanggal 11 Januari 1943 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 4.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-105, dan Schwerter #52 tanggal 2 Maret 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 setelah kemenangan udara ke-250. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse (23 Oktober 1940); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Desember 1940); Gemeinsames Flugzeugführer- und Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Schwarz; Krimschild; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (20 Juli 1942); Deutsches Kreuz in Gold (21 Agustus 1942); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger und Einzatszahl "1100". Namanya juga disebutkan dalam Wehrmachtbericht dua kali: 2 Desember 1943 dan 14 Februari 1944. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI



 Major Wilhelm "Willi" Batz (21 Mei 1916 - 11 September 1988) adalah jagoan udara Luftwaffe yang mempunyai total jumlah kemenangan terkonfirmasi 237 buah yang diraihnya dari 445 misi tempur. 234 dari kemenangannya diraih di Front Timur melawan pesawat-pesawat Soviet, termasuk setidaknya 46 buah Il-2 Sturmovik. Sisa tiga kemenangan didapat saat menjatuhkan pesawat-pesawat USAAF yang menyerang kilang minyak Ploiesti di Rumania, termasuk satu buah pesawat pembom bermesin empat. Batz sendiri tercatat terluka tiga kali dan ditembak jatuh empat kali. Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes #1070 tanggal 26 Maret 1944 sebagai Oberleutnant dan Staffelkapitän 5.Staffel / II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, Eichenlaub #526 tanggal 20 Juli 1944 sebagai Hauptmann dan Gruppenkommandeur III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4, dan Schwertern #145 tanggal 21 April 1945 sebagai Major dan Gruppenkommandeur II.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4 (tak ada data bukti penganugerahan di Bundesarchiv yang diberikan oleh Gemeinschaft der Jagdflieger. Karenanya vorschlagnummer-nya diambil berdasarkan tanggal penganugerahan). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya:  Gemeinsames Flugzeugführer-Beobachterabzeichen; Verwundetenabzeichen in Silber; Eisernes Kreuz II.Klasse (24 April 1943); Eisernes Kreuz I.Klasse (3 Juli 1943); Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (13 Desember 1943); Deutsches Kreuz in Gold #10/302 (28 Januari 1944); serta Frontflugspange für Jäger in Gold mit Anhänger "400" und Einzatszahl. Biografi singkatnya bisa dilihat DISINI

-----------------------------------------------------------------------------------

PERAIH RITTERKREUZ

 Oberfeldwebel Heinrich-Wilhelm Ahnert (29 April 1915 – 23 Agustus 1942) pertama kali berpartisipasi di kampanye Polandia dan Prancis sebagai pilot pengintai. Pada musim semi 1941 dia ditransfer ke Jagdwaffe, dan di bulan September tahun yang sama sudah mengemas empat kemenangan udara. Dalam ofensif musim panas di Rusia bulan Mei-Juni 1942 Ahnert "menggila" dengan mengemas 30 kemenangan! Tanggal 23 Agustus 1942 dia bertempur dengan sebuah pesawat pembom Rusia Petlyakov Pe-2 bermesin ganda di atas Koptewo. Pesawat Messerschmitt Bf 109 G-2 (W.Nr. 13508) “gelbe 9” yang dipilotinya terkena oleh tembakan balik dari gunner musuh dan Ahnert tewas setelah pesawatnya jatuh. Secara anumerta dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 23 Agustus 1942 sebagai Oberfeldwebel dan Flugzeugführer di 3.Staffel / I.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 4. Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Eisernes Kreuz II.Klasse dan I.Klasse; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (2 Maret 1942); Frontflugspange für Jäger in Gold; serta Deutsches Kreuz in Gold (27 Juli 1942). Sebagai seorang pilot pemburu Luftwaffe, dalam karirnya Ahnert mengemas 57 fliegerabschüße dengan 53 di antaranya dicetak di Front Timur. BTW, Perhatikan bahwa medali Ritterkreuz di lehernya adalah hasil tempelan!


 Leutnant Herbert Bachnick (9 Februari 1920 - 7 Agustus 1944) ditempatkan di JG 52 tanggal 5 Desember 1942. Dia meraih tiga kemenangan udara pertamanya tanggal 5 Juli 1943 di Front Timur. Dari sana jumlah kemenangannya terus melesat, dan di akhir tahun 1943 dia sudah mengemas 47 fliegerabschüsse. Di bulan Maret 1944 dia tercatat menghancurkan 27 pesawat Rusia di udara, termasuk 4 buah yang ditembak jatuh tanggal 12 Maret (59-62), 5 buah tanggal 15 Maret (63-67), dan 5 lainnya tanggal 19 Maret (72-76)! Dia dianugerahi Ritterkreuz des Eisernen Kreuzes tanggal 27 Juli 1944 sebagai Fahnenjunker-Feldwebel dan Flugzeugführer di 9.Staffel / III.Gruppe / Jagdgeschwader 52 (JG 52) / VIII.Fliegerkorps / Luftflotte 6 setelah berhasil mengemas 79 kemenangan udara. Pada tanggal 7 Agustus 1944 Bachnick ber-dogfight dengan formasi pesawat-pesawat USAAF dan berhasil menembak jatuh sebuah P-51 Mustang. Tapi kemudian pesawat Bf 109 G-6 (W.Nr. 166 065) “Gelbe 4” yang dipilotinya mendapat giliran diberondong senapan mesin pesawat lain. Dia berusaha mendarat darurat tapi pesawatnya malah nyuksruk ke sebuah tanggul kereta api di dekat Myslowitz dan membawa akibat fatal. Herbert Bachnick tercatat menembak jatuh 80 pesawat musuh dalam 373 misi tempur dengan 79 di antaranya dilakukan di Front Timur (termasuk 41 buah Il-2 Sturmovik). Medali dan penghargaan lain yang diterimanya: Flugzeugführerabzeichen; Eisernes Kreuz II.Klasse (6 Agustus 1943) dan I.Klasse (7 September 1943); Frontflugspange für Jagdflieger in Gold; Luftwaffe Ehrenpokale für Besondere Leistungen im Luftkrieg (14 November 1943); serta Deutsches Kreuz in Gold (5 Februari 1944)


Sumber :
Buku "Footsteps of the Hunter" karya Adolf Dickfeld
Buku "Luftwaffe at War: Fighters over Russia" karya Manfred Griehl
Foto koleksi Bundesarchiv Jerman
www.audiovis.nac.gov.pl
www.commons.wikimedia.org
www.de.metapedia.org
www.jg52.net 
www.luftwaffe.be
www.luftwaffe.cz
www.ritterkreuztraeger.blogspot.com

No comments: